"Ulat Bulu"
Entah
gua bingung harus nulis dari mana. Setiap ada inspirasi untuk menulis, ide-ide itu
selalu berdatangan seakan berebutan mencari posisinya diotak gue. Dan itu yang
membuat gue bingung, harus bisa mengingat semua yang terus berdatangan yang ada dipikiran gua. Yang jelas
ini surat kedua untuk siapapun yang merasa pantas memilikinya.
Oh
iya pernah nggk si lo liat kupu-kupu ? Gua yakin lo pasti pernah liat
kupu-kupu. Salah satu mahluk ciptaan yang maha kuasa yang gua rasa sangaaat-sangaat
indah. Warnanya lekuk tubuhnya, sayapnya yang simetris yang bercorak sangat
indah yang menandakan bahwa peciptanya sungguh
tiada duanya. Dan gua yakin lo juga suka sama kupu-kupu, jangan kan lo.. semua
orang sepertinya suka sama mahluk yang satu ini. Tapi bentar..bukan keindahan
dan keanggunan kupu-kupu ini dulu yang mau gua bahas, coba sekarang kita jangan
bahas tentang masa depan dulu. Loh kok masa depan ? iya disini gua ibaratin kupu-kupu
itu seorang yang telah meraih kesuksesan dalam kehidupannya dan memiliki segala
apa yang ia inginkan. Pastinya sebelum sukses iya mengalami sebuah proses
terlebih dahulu. Maka dari itu mari kita membahas tentang masa sebelum ia
sukses di saat ia menjadi ulat bulu.
Ulat
bulu.. mahluk yang kecil, mengerikan karena bisa membuat orang yang tersentuh
olehnya gatal-gatal. Ulat bulu.. kecil, kadang tak dianggap oleh keramaian.
Bahkan jika dianggap pun, iya hanya di anggap menjijikkan bagi sebagian orang.
Ulat bulu yang sedih dikucilkan dan dilupakan. Sedikit terlihat indah namun tak
banyak orangnya mencintai dirinya yang sekarang ini. ulat bulu ini mungkin sama
seperti aku dan laki-laki seumuranku saat ini.. kecil, dan masih terkesan
sangat biasa dan belum memiliki apa-apa. aku mungkin masih belum banyak tahu
tentang berbagai macam hal didunia ini dalam artian aku masih bodoh, aku tak
banyak bisa diharapkan, apalagi untuk selalu diandalkan. Aku belumlah menjadi
sesuatu saat ini sehingga terkadang aku masih dianggap sebelah mata oleh banyak
orang. Aku belumlah menjadi kupu-kupu.
Tapi
aku tak heran.. karena aku yakin semua orang sebelum menjadi kupu-kupu pastilah
melewati masa ini, menjadi ulat bulu.. maka dari itu aku menulis ini untuk
berharap kepada siapapun yang membaca surat ini. yang kuharap darimu saat ini adalah
kau bisa menerimaku yang segini adanya. Diriku yang biasa, bodoh, tak terlalu banyak
bisa diandalkan, tak selalu bisa membahagiakanmu, yang belum menjadi dan
memiliki apa-apa, diriku yang jauh dari kata sempurna. Namun akupun disini tak
akan tinggal diam. Aku akan terus belajar dan belajar, sehingga aku bisa memperbaiki diriku baik dari watak, akhlak, juga dienku. aku akan terus belajar untuk
menjadi lebih baik dan berusaha menggapai apa yang menjadi angan dan
cita-citaku. Hanya saja yang aku minta padamu, bersabarlah denganku. Bersabarlah jika
kau mampu..karena aku ini masih seorang ulat bulu diantara banyak kupu-kupu yang
indah dan menawan disekitarmu. Aku sebagai ulat bulu pun ingin menjadi
kupu-kupu yang indah dan menawan seperti mereka namun aku perlu waktu.
Jangan
lah engkau sesekali mencintai kupu-kupu tapi kau tak mencintai ulat bulu, karna
tak ada satupun kupu-kupu yang tak menjadi ulat bulu terlebih dahulu. dan menurutku tak pantaslah orang yang tak mencintai ulat bulu mendapat cinta dari seorang
kupu-kupu. Mungkin saat ini aku masih merangkak disaat banyak orang sudah pada sanggup berjalan, namun saat aku sanggup berlari nanti mungkin akan aku melangkahi orang-orang yang dulunya berjalan didepanku. Oleh karna itu sekali lagi aku tekankan “Jika” kau mau dan mampu
bersabar silahkan bersanding bersamaku. Menemani ulat bulu yang bermetamorfosis
menjadi kupu-kupu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar